Friday, January 6, 2017

ossa manus

Untuk ossa manus proyeksi yang digunakan meliputi Postero Anterior (PA), Lateral, Oblique, dan AP Perbandingan. Untuk lebih jelasnya simak di bawah ini.
Proyeksi Postero Anterior (PA) atau Dorsopalmar
Kaset : Kaset yang digunakan adalah kaset ukuran 18×24 cm untuk manus dangan besar rata-rata. Atau gunakan kaset ukuran 24×30 cm melintang untuk dua gambaran.
Posisi Pasien :
  • Untuk posisi pasien dalam pameriksaan radiologi. Pasien duduk menyamping pada tepi meja pemeriksaan.
  • Atur ketinggian pasien sehingga lengan pasien nyaman di atas meja pemeriksaan.
Posisi obyek :
  • Istirahatkan lengan antebrachi pada meja pemeriksaan dan tempatkan manus dengan bagian palmar di bawah menempel pada kaset.
  • Letakan MCP joints pada pertengahan kaset, dan atur kaset sejajar antebrachi dan manus.
  • Rentangkan jari-jari tangan yang di periksa.
  • Mintalah pada pasien agar tangannya relaks untuk menghindari gerakan. Cegah pergerakan yang tidak disengaja dengan menggunakan softbag atau plaster. Sebuah sandbag mungkin dapat diletakkan diatas distal antebrachi.
  • Jangan lupa gunakan apron pada pasien untuk melindungi organ sensitife.
  • Pada saat eksposure pasien diusahakan menoleh ke sisi yang tidak di foto atau menjauhi arah sinar.
FFD : 100cm
Arah sinar :
Atur sinar tegak lurus pada kaset pada Metacarpophlangeal joint Digit III.
Tampilan struktur :
Pada PA projection dari carpals, metacarpal, phalang, persendian, dan distal radius dan ulna tampak pada radiograf. Gambaran ini juga terdapat pada PA Oblique projection pada digit pertama.
Kriteria Radiograf
Kriteria radiograf yang tampak pada proyeksi ini yaitu
  • Tidak ada rotasi pada manus ditandai dengan
    • Lekuk pada metakarpal dan phalang sama pada kedua sisi
    • Soft tissue pada kedua sisi phalang sama besar
    • Jika terfisualisasi kuku di pertengahan pada masinhg masing distal phalang
  • MCP dan interphalangeal joint membuka menandakan manud diletakan rata pada kaset
  • Jari sedikit memisah ditandai tidak adanya soft tissue yang overlap
  • Terlihat anatomi distal radius dan ulna
  • Tampak soft tissue dan trabekula tulang
CATATAN : Ketika MCP joint dalam pemeriksaan dan pasien tidak dapat mengekstensikan tangan maka cukup tempatkan permukaan palmar bersentuhan dengan kaset. Posisi dari manus dapat dibalikan untuk AP Projection. Posisi ini juga digunakan untuk metakarpal ketika tangan tidak dapat diektensikan karena sakit, atau sebuah kondisi patologis.
PA Oblique Projection (Lateral Rotasi)
Kaset : Gunakan kaset 18 x 24 cm memanjang atau 24 x 30 cm melintang untuk dua gambar.
Posisi Pasien :
  • Dudukkan pasien di ujung meja radiografi.
  • Sesuaikan tinggi pasien untuk mengistirahatkan lengan bawah di atas meja.
Posisi Objek :
  • Istirahatkan lengan bawah pasien pada meja dengan tangan yang pronated dan telapak tangan yang beristirahat pada kaset.
  • Atur tangan obliq sehingga MCP joint membentuk suatu penjuru atau sudut kira-kira 45 derajat dengan kaset.
  • Gunakan irisan busa dengan sudut 45 derajat untuk mensuport jari-jari dalam posisi yang diekstensikan  untuk mempertunjukkan interphalangeal joints
  • Ketika memeriksa tulang telapak tangan (metakarpal), didapat PA projection ossa manus  memutar tangan pasien secara menyamping (secara eksternal) dari posisi yang pronated sampai ujung jari menyentuh kaset
  • Jika tidak memungkinkan untuk memperoleh posisi yang benar dengan semua ujung jari yang beristirahat (diletakkan) pada kaset. Angkatlah jari telunjuk dan ibu jari pada suatu material radiolucent. Pengangkatan digunakan untuk membuka jarak persendian dan mengurangi pemendekan dari phalang
  • Untuk pendekatan yang lain. Pusatkan kaset pada MCP joint dan atur garis tengah paralel dengan poros antebrachi dan manus
  • Gunakan apron pada pasien untuk mengurangi radiasi serap
FFD : 100 cm
Arah Sinar :
Tegak lurus kaset pada MCP joint digit III.
Tampilan struktur :
Hasil gambar yang dihasilkan pada PA oblique projection adalah jaringan tulang dan soft tissue manus. Posisi tambahan ini digunakan untuk menyelidiki fraktur dan kondisi patologis.
Kriteria Evaluasi
Berikut ini anatomi yang tampak pada radiograf
  • Terjadi sedikit overlap dari mekarpal tigadan empat serta empat dan lima
  • Sedikit overlap base dan caput metakarpal.
  • Metakarpal kedua dan ketiga memisah.
  • Interphalangeal joint dan MCP joint membuka.
  • Digit sedikitn terpisah dengan tidak overlap atas jaringan lunak mereka.
  • Semua anatomi distal radius distal dan ulna.
  • Tampak jaringan tipis (soft tissue) dan trabecula tulang.
CATATAN : Lane Kennedy dan Kuschner merekomendasikan penggunaan oblique projection untuk mendemonstrasi yang lebih baik untuk kelainan bentuk metakarpal atau fraktur. Proyeksi ini dicapai dengan memutar tangan pasien 45 derajat mediatelly (internal) dari posisi telapak tangan dibawah.
Kallen  merekomendasikan menggunakan tangensial oblique projection untuk menunjukkan fraktur caput metacarpal. Dari posisi tangan PA, MCP joint yang fleksi 75-80 derajat dengan dorsum digit beristirahat di kaset. Tangan diputar 40-45 derajat ke arah permukaan ulnaris. Kemudian tangan diputar 40-45 derajat ke depan sampai pada MCP joint diproyeksikan melampaui proksimal phalang. Pusat sinar tegak lurus diarahkan tangensial melalui MCP joint. Variasi rotasi digambarkan untuk menunjukkan kedua base metakarpal bebas dari superimposisi.
Proyeksi Lateral (Mediolateral atau lateromedial)
Kaset : Untuk Proyeksi ini gunakan kaset 8 x 24 cm membujur untuk tangan ukuran rata-rata atau 24 x 30 cm melintang untuk dua gambar.
Posisi pasien :
  • Persilahkan pasien duduk di ujung meja radiografi dengan antebrachimenempel dengan meja dan ossa manus pada posisi lateral dengan aspek ulnaris di bawah
  • Alternatif, tempat sisi radial dari pergelangan tangan menempel kaset. Namun, posisi ini lebih sulit bagi pasien.
  • Jika siku diangkat, dukungan dengan sandbag.
Posisi Objek :
  • Ekstensikan digit pasien dan atur digit pertama di sudut kanan palmar
  • Tempatkan permukaan palmar tegak lurus terhadap kaset.
  • Pusat kaset pada MCP joint, dan atur garis tengah sejajar dengan tangan dan lengan bawah. Permukaan ulnaris letakkan pada menempel meja. Imobilisasi ibu jari mungkin diperlukan.
  • Atur phalang digit 2-5 superposisi
  • Jangan lupa gunakan apron pada pasien untuk melindungi organ sensitife.
FFD : 100 cm
Arah Sinar :
Vertikal tegak lurus pada kaset pada MCP joint digit II
Tampilan Struktur :
Gambar radiograf ini menunjukkan proyeksi lateral manus dalam keadaan ekstensi, posisi ini biasa digunakan untuk lokalisasi benda asing dan fraktur metacarpal. Teknik eksposure tergantung pada benda asing.
Kriteria Evaluasi
Anatomi yang ditunjukan pada proyeksi ini
  • Ossa manus dalam posisi true lateral ditunjukan dengan
    • Phalang superposisi kecuali ibu jari
    • Superposisi metakarpal
    • Superposisidistal radius dan ulna
  • Ekstensi  digit
  • Ibu jari bebas dari gerakan dan superimposisi
  • Terlihat anatomi distal radius dan ulna
  • Setiap garis tepi tulang superimposisi bayangan dengan metakarpal lain
CATATAN : Untuk menunjukkan fraktur lebih baik dari metakarpal kelima. Lewis merekomendasikan agar tangan rotasi 5 derajat posterior dari posisi true lateral. Posisi ini menghapus superimposisi dari metakarpal kedua sampai keempat. Ibu jari ekstensi, dan tangan diperbolehkan berongga oleh relaksasi. Central ray menyudut sehingga pas sejajar dengan ibu jari dan memasuki pertengahan dari metakarpal kelima.
Proyeksi Ap Perbandingan (Norgaard Metode)
Metode norgaard. Kadang-kadang disebut sebagai ball-catcher position, posisi ini membantu dalam mendeteksi perubahan radiologis awal yang dibutuhkan diagnosis rheumatoid arthritis. Norgaard melaporkan mungkin sering untuk pembuatan diagnosis dini dari rheumatoid artritis dengan menggunakan posisi ini sebelum tes laboratorium yang positif. Dia juga menetapkan bahwa intensifying screen memiliki butiran sangat halus akan digunakan untuk menunjukkan resolusi tinggi. Low kilovoltage (60 sampai 65) dianjurkan untuk mendapatkan kontras yang diperlukan.
Dalam sebuah artikel yang lebih baru. Stapezynski3 merekomendasikan proyeksi ini untuk demonstrasi fraktur dasar metakarpal kelima.
Kaset : Untuk proyeksi ini gunakan kaset 24 X 30 cm membujur
Posisi Pasien :
  • Pasien duduk di ujung meja radiografi. Norgaard merekomendasikan bahwa kedua tangan akan diradiografi di posisi setengah supinate untuk perbandingan.
Posisi Objek :
  • Tempatkan kedua telapak tangan bersama-sama. Pusatkan MCP joint pada aspek medial pada kedua tangan pada kaaset. Kedua tangan harus dalam posisi lateral.
  • Tempat dua  spons radiolusen 45 derajat terhadap aspek posterior dari masing-masing tangan.
  • Rotasi tangan pasien untuk posisi halfsupinate sampai permukaan dorsal setiap tangan bertumpu pada spons 45 derajat.
  • Ekstensikan jari-jari pasien, dan sedikit abduksikan ibu jari untuk menghindari superimposisi.
  • Metode asli dari posisi tangan sering diubah. Pasien diposisikan mirip dengan metode yang diterangkan kecuali jari-jari tidak ekstensi. Sebaliknya jari-jari  seolah-olah menggenggam seperti akan menangkap bola. Informasi diagnostik ini ditunjukkan dengan posisi sendiri.
  • Gunakan apron pada pasien untuk melindungi organ sensitife.
FFD : 100 cm
Arah Sinar :
Tegak lurus ke titik tengah antara kedua tangan selevel MCP joint untuk salah satu dari dua posisi pasien.
Tampilan Struktur :
Hasil gambaran menunjukkan proyeksi AP 45 derajat obliq dari kedua tangan. Radiologi awal mengalami perubahan signifikan dalam membuat diagnosis arthritis rheumathoid, simetris, sangat rendah, garis luar tulang tidak jelas sesuai dengan penempatan dari sendi kapsul dorsoradial di ujung proksimal falang pertama dari empat jari. Selain itu, demineralisasi terkait struktur tulang selalu hadir di daerah tersebut langsung di bawah cacat kontur.
Kriteria Evaluasi
Berikut ini hasil yang tampak pada radiograf
  • Tampak kedua tangan dari daerah karpal ke ujung digit.
  • Kaput metakarpal bebas dari superimposisi.
  • Penggunaan tingkat kepadatan di atas kaput metakarpal

No comments:

Post a Comment